(Madukara.com) Bandar Lampung, Lampung – PT Hutama Karya Ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) menggelar razia kendaraan ban gundul dan mati lampu belakang. Razia ini sebagai upaya untuk menekan angka kecelakaan di jalan tol.
Razia ban gundul dan kendaraan mati lampu belakang ini digabung dengan operasi microsleep atau operasi mengantuk, di Rest Area KM 215 B, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, pada Jum’at (10/9/2022).
Dalam razia ini, petugas gabungan dari Hutama Karya, Ditlantas Polda Lampung dan Anggota Marinir melakukan pemeriksaan kendaraan mulai dari mobil pribadi, angkut penumpang hingga truk barang untuk memastikan kondisinya layak jalan atau tidak.
Bagi kendaraan yang mati lampu belakang, petugas memasangkan stiker reflektor dan lampu cadangan di belakang kendaraan, sementara untuk ban gundul diminta agar segera diganti.
Branch Manager PT Hutama Karya Cabang Tol Terpeka Yoni Satyo mengatakan pentingnya memperhatikan kondisi ban dan juga lampu belakang. Pasalnya kedua titik ini yang sering memicu kecelakaan lalu lintas di jalan tol, seperti tabrak belakang maupun kendaraan yang tergelincir hingga keluar jalur.
“Kalau mati lampu belakang mati, itu bisa memicu fatalitas tabrak belakang, sementara ban gundul juga bisa memicu tabrakan atau kecelakaan tunggal,” kata Yoni Satyo, Sabtu (10/9/2022).
Yoni menjelaskan, razia ban gundul dan mati lampu belakang ini merupakan bagian dari Kampanye SETUJU (Selamat Sampai Tujuan). Untuk itu, Hutama Karya terus menggelar razia rutin di beberapa ruas Tol Terpeka untuk mengurangi lakalantas yang diakibatkan kondisi kendaraan tak layak jalan.
“Beberapa hal yang kita upayakan dari SETUJU ini yaitu keselamatan nomor satu, menurunkan angka fatalitas di jalan tol, tertib berkendara, tertib muatan dan tertib kecepatan,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu sopir truk barang yang melintas, Hermanto mengapresiasi razia dan operasi microsleep yang digelar Hutama Karya.
Warga Lampung Tengah ini menyebut saat mengemudi di malam hari, seringkali sopir mengantuk dan bisa memicu terjadinya kecelakaan. “Dengan adanya operasi ini tentu kami dukung, karena kita bisa ngopi gratis dan makan gratis. Jadi habis dari sini sudah nggak ngantuk lagi,” ujarnya. (rgr)