Puluhan Pelajar di Lampung Selatan Diamankan Bawa Senjata Tajam

(Madukara.com) Lampung Selatan, Lampung – Puluhan pelajar SMK/SMA diamankan Aparat Kepolisian Polres Lampung Selatan, pada Kamis (15/9/2022). Para pelajar ini kedapatan membawa senjata tajam diduga diduga hendak menjadi tim suporter sepakbola di UIN Raden Intan Lampung.

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin mengungkapkan, puluhan pelajar SMA/SMK ini diamankan petugas Polres Lampung Selatan dan Polresta Bandar Lampung yang sedang melakukan penyekatan PAM Unjuk Rasa di Lapangan Baruna, Bandar Lampung.

“Kami mengamankan 29 pelajar siswa SMA dan SMK, lantaran diduga hendak menjadi suporter bola di UIN Raden Intan Lampung, Bandar Lampung. Jadi mereka ini sudah janjian sesama kawan-kawannya yang lain dan berangkat dari Kalianda, Lampung Selatan, menggunakan truk menuju Bandar Lampung,” kata AKBP Edwin, Kamis (15/9/2022).

AKBP Edwin menambahkan, pihaknya sedang melakukan penyekatan pengamanan di sejumlah titik jalan masuk Bandar Lampung untuk mengawal dan memantau mahasiswa yang mengikuti kegiatan aksi unjuk rasa (Unras) di Bandar Lampung terkait penolakan penyesuaian tarif harga BBM. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kendaraan yang dicurigai.

“Kami mendapati puluhan siswa sekolah menumpang mobil trailer dari arah Kalianda. Saat dilakukan pemeriksaan ternyata petugas mendapati 1 buah senjata tajam jenis celurit, 1 buah besi engkol motor dan 4 buah banner almamater sekolah mereka. Maka dari itu mereka kami giring putar balik ke Polres Lampung Selatan,” jelasnya.

Kapolres melanjutkan, puluhan pelajar tersebut adalah gabungan dari beberapa sekolah diantaranya SMK Pembangunan Kalianda 1 orang, SMAN 2 Kalianda 1 orang, SMKN 1 Kalianda 1 orang, dan SMKN 2 Kalianda sebanyak 26 orang.

“Kami memanggil guru dari masing-masing sekolah serta orang tua siswa untuk datang ke Polres. Pemanggilan guru dan orang tua siswa ini untuk memberikan efek jera ke para pelajar,” tegas AKBP Edwin.

Untuk mencatat siswa-siswa, lanjut AKBP Edwin, pihaknya melakukan sidik jari dan pendataan sekolah, apabila suatu saat nanti mereka melakukan hal yang sama seperti ini untuk memberi ancaman dikeluarkan dari sekolah. “Setelah dilakukan sidik jari pendataan di Polres, saya serahkan ulang dan dikembalikan ke orang tua masing-masing, karena ini masih tanggung jawab sekolah,” papar AKBP Edwin.

Kapolres mengimbau kepada mahasiswa atau siswa yang mengikuti unjuk rasa agar tetap damai dan kondusif. Silahkan saja kalian terbuka menyuarakan aspirasi kalian, tetapi ada batasannya disitu jaga tindakan-tindakan yang membuat rugi diri kalian sendiri seperti membawa alat senjata tajam dan lain sebagainya, karena itu sangat berbahaya untuk diri sendiri maupun orang lain.

“Harapan saya untuk adik-adik mahasiswa yang sedang mengikuti unras agar tetap damai dan kondusif sampai selesai, jaga almamater kampus dan antisipasi penyusup almamater yang tidak dikenal. Kemudian untuk adik-adik siswa atau pelajar yang diamankan ini tolong sekolah dulu yang benar, ketika sudah benar sekolahnya maka banggakanlah orang tua, dan keluarga,” pungkasnya. (rgr)

(Visited 64 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed