Miris!! Kondisi SD di Lampung Memprihatinkan Hanya Berdinding Geribik

(Madukara.com) Lampung Utara, Lampung – Kondisi memprihatinkan harus dialami oleh para pelajar di Sekolah Dasar Negeri 01 Haduyang Ratu, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, yang harus belajar tatap muka di ruang sekolah yang hanya beratapkan terpal, berdinding triplek dan geribik bambu.

Mirisnya lagi, para pelajar ini harus dihantui rasa takut jika cuaca hujan ataupun angin kencang datang yang dapat merobohkan bangunan ruang sekolah. Para siswa-siswi pun dibubarkan apabila hujan turun ataupun angin kencang datang.

Panasnya terik matahari pun, tidak mematahkan semangat proses belajar pada tahun ajaran 2022/ 2023. Para pelajar ini kembali mengikuti pembelajaran tatap muka sejak Senin (18/7/2022) lalu.

Di sekolah ini, hanya terdapat 3 ruang kelas dan jadwal belajar siswa terpaksa harus bergantian. Untuk kelas 1 sampai 3 masuk pagi, dan kelas 4 hingga 6 masuk siang.

Kepala Sekolah SD Negeri 01 Haduyang Ratu, Rizal Karnain menuturkan hanya ada 1 dari 4 ruang kelas yang layak digunakan. Itu pun, baru mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara tahun anggaran APBD 2021, satu lokal.

“Kita pakai gedung sekolah ini berdiri sejak tahun 2012. Sekolah ini menumpang di Balai Dusun, sebab di sekolah yang lama tidak ada siswa. Tanah gedung sekolah ini sudah dihibahkan sejak 2 tahun lalu,” kata Rizal Karnain, Rabu (20/7/2022).

Rizal menambahkan di sekolah ini terdapat 76 siswa dari kelas 1 sampai kelas 6. Mereka terpaksa membagi kelas dalam satu ruangan. Ironisnya, jangankan ruang kantor untuk 7 Guru yang mengajar, terdiri dari 2 PNS, termasuk Kepala Sekolah, 2 orang PPPK, dan 3 Orang honorer untuk beristirahat.

Fasilitas Kamar mandi ataupun sumur untuk buang air kecil dan besar, tidak ada. Terkadang mereka terpaksa ke Mesjid dan kebun. “Kami berkantor di bawah pohon atau di teras. Karena kami mengutamakan ruangan yang ada untuk anak belajar,” ungkap Rizal.

Salah satu, siswi Kelas 6 SD Negeri 01, Haduyang Ratu, Desita Nur Kumala Sari, mengungkap kesedihannya 6 tahun bersekolah dengan kondisi yang memprihatinkan. Di akhir pendidikan dibangku Sekolah dasar ia dapat menikmati sekolah yang layak seperti sekolah pada umumnya. (rgr)

(Visited 26 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed