(Madukara.com) Pringsewu, Lampung – Warga masyarakat bergotong royong mengangkat tumpukan material dan sampah di lokasi Bendungan Way Gatel, Pekon Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Kamis (27/10/2022).
Puluhan ton tumpukan sampah berupa kayu bambu dan ranting menyumbat pintu air sehingga menyebabkan naiknya debit air sungai. Warga pun berhati-hati saat mengangkat material kayu tersebut karena banyak kayu yang runcing yang bisa berakibat fatal.
Dengan menggunakan peralatan seadanya berupa tali jemuran satu persatu kayu besar berhasil dievakuasi ke daratan. Namun, warga kewalahan dan kesulitan untuk mengevakuasi sampah kayu ke daratan karena ratusan ton kayu tersebut sangat sulit dievakuasi lantaran debit air terus naik.
Menurut Ngatijo, penjaga pintu air Bendungan Way Gatel mengatakan, setiap banjir air membawa material sampah kayu dan lain lain. Karena batang kayu yang besar melintang di pintu air sehingga terjadi penumpukan sampah.
“Ini karena banjir. Otomatis air membawa material sampah, kayu dan lainnya. Material kayu menghambat sampah di depan pintu air Bendungan Way Gatel. Warga ikut membantu membersihkan material sampah dan kayu,” kata Ngatijo, Kamis (27/10/2022).
Dirinya bersama warga bergotong royong mengangkat material sampah yang menumpuk di depan pintu air bendungan dengan menggunakan alat seadanya berupa dinamo dan tali. Puluhan ton tumpukan sampah menyumbat dipintu air. “Material sangat banyak, kira-kira hingga 30 ton. Kami membersihkan material ini dengan dinamo dan tali,” jelasnya.
Saat ini Ngatijo sangat membutuhkan alat berat untuk mengangkut material sampah yang menumpuk agar lebih cepat dalam proses pembersihannya. “Sebetulnya butuh alat berat biar cepat dibersihkan. Kalau manual seperti ini, bisa berlangsung lama untuk membersihkan material sampah. Bisa butuh waktu lebih dari satu minggu,” ungkapnya.
Hingga saat ini belum ada upaya dari pemerintah daerah maupun dinas terkait untuk mengangkut material sampah yang ada di depan pintu air bendungan.(rgr)