Madukara.com, Tanggamus, Lampung – Sesosok mayat pria ditemukan warga tergeletak di pinggir rawa di Jalan Raya Pekon Sinar Bangun, Kecamatan Bandar Negeri Semoung (BNS), Kabupaten Tanggamus, Lampung pada Sabtu (19/3/22) siang, menggegerkan warga setempat.
Mayat tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama Caswanto, yang curiga ketika mencium bau menyengat saat melintasi jalan tersebut. Saat ditemukan, mayat tersebut berada di atas motornya yang masuk ke dalam rawa tersebut dan melaporkan ke pihak kepolisian.
Dengan dibantu warga, tim inafis Polres Tanggamus mengevakuasi mayat tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Bahkan dalam evakuasi tersebut, tampak Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi, bersama Kapospol BNS Ipda Arif Janto.
Menurut Caswanto, saksi mata yang menemukan jasad korban diketahui identitasnya bernama Aliwansah (47) warga Pekon Gunung Doh, Kecamatan BNS, Kabupaten Tanggamus. “Saya kan lagi lewat. Ada bau-bau menyengat. Lalu saya tengok, ada mayat manusia,” jelas Caswanto.
Caswanto menambahkan, dirinya kemudian memberitahukan saudaranya untuk melaporkan ke kepala pekon. Polisi dan warga pun berdatangan ke lokasi. “Korban memiliki 3 orang anak. Korban hilang dari hari selasa pada siang untuk berangkat kerja. Sejak hari itu, korban tidak pulang,” ungkapnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh Ruspandi selaku adik kandung korban saat ditemui di Rumah Sakit Batin Mangunang, Kabupaten Tanggamus. Korban sebelumnya dinyatakan tidak kembali ke rumahnya setelah pergi ke kebunnya di Pekon Sinar Bangun sejak hari Selasa (15/03/2022) siang.
“Sebelumnya pada hari Selasa (19/3/2022), sekitar pukul 13.30 WIB, kakak itu pergi diperkirakan ke kebun, tetapi sampai malam tidak pulang sehingga keluarga melakukan pencarian,” kata Ruspandi.
Ruspandi menambahkan, setelah malam tersebut tidak ditemukan, kemudian besok kembali dilakukan pencarian, namun juga tidak ditemukan sehingga kemarin melaporkan kepada polisi.
Dari dekat mayat ditemukan sepeda motor milik korban. Penyebab meninggalnya diduga karena kecelakaan yang tidak diketahui warga sehingga tidak segera mendapat pertolongan. (RGR)
