Demo Kenaikan BBM di Metro Lampung Berlangsung Ricuh, Mahasiswa Terobos Kawat Berduri

Berita, Lampung, Metro181 views

(Madukara.com) Metro, Lampung – Kericuhan terjadi saat aksi demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) se-Kota Metro, pada Senin (19/9/2022).

Kericuhan tersebut dipicu adanya pagar berduri yang diletakkan di depan pagar Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Metro tempat demo Aliansi Mahasiswa Metro. Selama demo dari Aliansi Mahasiswa Metro, peserta demo menuntut pada kepolisian untuk membuka kawat berduri agar bisa memasuki halaman Pemkot Metro.

Dampak kericuhan tersebut menyebabkan Ketua HMI Cabang Metro Chairul Aji luka-luka setelah menerobos kawat berduri di depan Kantor Pemkot Metro. Setelah pagar kawat berduri tersebut dibuka, peserta demo melakukan dorongan ke arah pagar Kantor Pemkot Metro.

Hal itu menyebabkan aparat kepolisian melakukan tindakan siaga dengan mengerahkan Pasukan Anti Huru Hara. Pasukan tersebut berdiri dan mengamankan area depan pagar Kantor Pemkot Metro agar peserta demo tersebut tidak memasuki halaman Kantor Pemkot Metro.

Mahasiswa meminta Walikota Metro, Wahdi berdialog secara damai dengan membuka kawat berduri serta gerbang kantor Pemkot Metro.

Salah seorang mahasiswa dalam orasinya menyebut bahwa pemasangan kawat berduri untuk menghalau pengunjuk rasa merupakan sejarah pertama selama aksi demonstrasi di Kantor Pemkot Metro.

“Hari ini sejarah terbesar di Kota Metro, kawat berduri dibuka tapi kami ditumburkan dengan saudara-saudara kami aparat Kepolisian. Mereka tidak tau apa-apa, bahkan hati nuraninya pun sangat menolak dengan kenaikan BBM,” kata Ridho Sahputra, salah seorang orator dalam aksi demonstrasi tersebut.

Dalam aksi tersebut, Walikota Metro Wahdi beserta jajaran Pemkot setempat menemui peserta aksi sebanyak tiga kali. Pertama, Walikota mencoba berdialog dengan dibatasi kawat berduri.

Kemudian, Walikota masuk ke kantor Pemkot dan memicu aksi yang berujung pada kericuhan. Kemudian Walikota kembali menemui peserta aksi dengan naik ke atas mobil komando.

Selanjutnya, ratusan mahasiswa yang meminta berdialog di dalam lingkungan kantor Pemkot Metro itupun dikabulkan. Walikota bersama petugas keamanan mempersilahkan para peserta aksi untuk masuk lingkungan kantor Pemkot Metro.

Dukungan penolakan atas kenaikan BBM tersebut ditandai dengan penandatanganan lembar tuntutan mahasiswa atas nama Walikota Metro, Wahdi. Walikota Metro menandatangani petisi penolakan kenaikan BBM tersebut di teras ruang kantor Walikota yang juga disaksikan para peserta unjuk rasa.

Untuk diketahui, aksi aliansi BEM dan OKP se Kota Metro itu diikuti oleh HMI, SAPMA-PP, Senat Fakultas Syariah, Stisipol Dharmawacana, BPM Fakultas Hukum UM Metro, Senat Fakultas Hukum UM Metro, Dema FUAD, Himahes, HTN Syariah, Dema Fakultas Syariah. (rgr)

(Visited 32 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed