(Madukara.com) Bandar Lampung, Lampung – Seorang anggota organisasi masyarakat (ormas) mengalami nasib naas hingga meregang nyawa setelah diduga terlibat aksi pengeroyokan, Pada Minggu (3/7/2022) sore. Korban bernama Hapitul Rohman alias Pitul yang beralamatkan di Desa Kaliasan, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Kota Bandar Lampung, Mulyadi, mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Jalan Ir. Sutami, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandarlampung, pada Minggu (3/7/2022) sore.” Dari informasi bahwasanya ada keributan sekitar jam 16.00 wib, kalau kronologisnya kita belum paham,” kata Mulyadi, Senin (4/7/2022).
Menurut Mulyadi, aksi pengeroyokan tersebut dilakukan lebih dari 10 orang dan diduga sudah direncanakan. “Pelaku sekitar 15 orang, dan dari korban ada 4 orang. Indikasinya disaat korban datang, mereka (pelaku) sudah menyiapkan senjata tajam dan langsung bentrok,” jelasnya
Dalam kesempatan ini, Mulyadi berharap kepada pihak berwajib untuk menindak tegas kasus ini dan menangkap semua pelaku. “Karena ini sudah meresahkan dan memakan korban dimana ini sudah berencana,” ungkap Mulyadi.
Dalam kesempatan ini, Mulyadi juga mengimbau kepada seluruh anggota Laskar Merah Putih untuk menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. ” Kita ikuti arahan, karena kita mitra di Polri jadi kita serahkan ke badan hukum yang berwajib, Arahannya seperti apa?kita ikut satu komando dengan ketua LMP provinsi. Biarkan dulu Polresta Bandar Lampung yang bekerja, apabila tindakan mereka lambat atau tidak ada respon maka kami akan turun 1 komando,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa pembunuhan itu terjadi berawal saat korban sedang menghadiri undangan ke acara pernikahan di Kampung Sukajadi, Kelurahan Way Gubak, Sukabumi, Bandar Lampung.
Kemudian terjadi perselisihan dengan seorang laki-laki warga Jalan Ir Sutami, Gang Martini, Way Laga, Sukabumi, Bandar Lampung. Karena korban tidak terima, selanjutnya korban bersama rekannya mendatangi pria yang berselisih dengannya tersebut.
Setibanya di lokasi, koban dan rekan-rekannya mendapati ada kegiatan syukuran di ketua organisasi masyarakat juga. Kemudian seorang warga meminta korban dan rekannya untuk pergi meninggalkan lokasi.
Namun, tiba-tiba sekelompok pemuda sambil membawa senjata tajam jenis golok dan celurit menyerang para korban. Sehingga satu korban tewas dan dua lainnya luka-luka. (rgr)